Kenapa orang Islam menyembah Ka’bah, bangunan bertutup kain hitam itu? Ini pertanyaan yang kadang dilontarkan orang. Bahkan orang Islam pun kadang ada yang bertanya demikian. Dan banyak yang tidak bisa menjelaskan kenapa begitu. Padahal jawabannya jelas bahwa yang disembah adalah Allah, bukan Ka’bah. Untuk memperjelas jawaban itu,
“Kenapa orang Islam menyembah bangunan kain hitam itu?"
"Oh .... itu Ka’bah atau nama lainnya Baitullah "
"Baitullah itu apa?" ...
"Secara terjemahan mudah, maknanya Rumah Allah"
"Apakah Allah ada didalamnya?"
"Tidak ....."
"Jadi, kenapa menyembah bangunan itu kalau Allah tak ada dalamnya?"
"Yang saya sembah bukan bangunan itu .."
"Kamu menyembah apa?
"Saya menyembah Allah swt"
"Jadi, kenapa sembah bangunan itu?"
"Saya Menghadap saja ke arah Ka'bah tetapi saya tidak menyembah Ka'bah .."
"Bukankah kamu sujud ke arah Ka'bah, artinya kamu sembah Ka'bah lah .."
"Kamu pernah lihat pertandingan bola di TV?"
"Pernah ...... selalu .."
"Kamu lihat tv atau lihat pertandingan bola?"
"lihat pertandingan bola lah .."
"Di mana?"
"Dalam tv lah .."
"Coba buka tv itu, lihat di dalamnya ada stadion dan pertandingan bola atau tidak .."
"Memang tidak ada .. tapi itu kan gambarnya ada .. "
"Bukalah tv itu, lihat ada nggak gambar pertandingan bola di dalamnya .."
"jadi. ..?"
"Artinya kamu lihat tv, bukan pertandingan bola .. betul nggak? "
"Tidak .. aku lihat pertandingan bola lah melaui tv itu .. "
"Aneh. .."
"Kenapa aneh?"
"Ya iyalah, kamu bilang lihat pertandingan bola, sedangkan aku lihat dalam tv itu tak ada apa-apa .. yg ada hanya kabel berseliweran .. "
"Memang dalam tv itu ada banyak kabel, tapi tv itu menayangkan gambar-gambar pertandingan bola di dalamnya .."
"Hemmm .. jadi nggak aneh kah ini ..? "
"Ya .. tak aneh .. "
"Jadi nggak aneh jugalah aku sujud ke arah Ka'bah untuk menyembah Allah swt. walau pun dalam Ka’bah tak ada Allah .. "
Ka'bah merupakan kiblat bagi manusia di bumi ini. Ia juga melambangkan kesatuan manusia dan kesatuan ummah. Fakta sebenarnya, orang Islam tidak menyembah Ka'bah, sedangkan Ka'bah sendiri adalah makhluk Allah SWT. Orang Islam adalah menyembah Allah SWT yang Maha Esa. orang Islam diperintahkan untuk menghadapkan dirinya ke Ka'bah untuk menunjukkan kesatuan dan kekuatan.
Mari kita bayangkan orang yang shalat di atas pesawat, apakah dia harus membungkuk untuk menghadap Ka'bah yang berada di bawah? Tidak, bahkan dia wajib untuk berdiri tegak dan harus menghadap Ka'bah pada awal shalat saja. Jika pesawat itu berputar ke arah berlawanan Ka'bah, orang yang shalat itu tidak perlu lagi memutar ke arah Ka'bah. Shalatnya sudah sah meskipun tidak menghadap Ka'bah. Wallahu'alam.
Yang wajib bagi seorang Muslim ketika sedang berada di pesawat, jika tiba waktu shalat, hendaknya ia melaksanakannnya sesuai kemampuannya. Jika ia mampu melaksanakannya dengan berdiri, ruku’ dan sujud, maka hendaknya ia melakukan demikian. Tapi jika ia tidak mampu melakukan seperti itu, maka hendaknya ia melakukannya sambil duduk, mengisyaratkan ruku dan sujud (dengan membungkukkan badan). Jika ia menemukan tempat yang memungkinkan untuk shalat di pesawat dengan berdiri dan sujud di lantainya, maka ia wajib melakukannya dengan berdiri, berdasarkan firman Allah سبحانه و تعالى, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesang-gupanmu.” (At-Taghabun: 16).
Dan sabda Nabi صلی الله عليه وسلم pada Imran bin Al-Hushain di kala ia sedang sakit
صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَّمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَّمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup maka dengan duduk, jika kamu tidak sanggup, maka dengan berbaring sambil miring.” (HR. al-Bukhari dalam kitab Shahihnya, kitab Taqshirus Shalah (1117)).
Dan diriwayatkan pula oleh an-Nasa’i dengan sanad yang sha-hih, dengan tambahan:
فَإِنْ لَّمْ تَسْتَطِعْ فَمُسْتَلْقِيًا
“Jika kamu tidak sanggup, maka dengan berbaring terlentang.”
Yang lebih utama baginya adalah shalat di awal waktu, tapi jika ia menundanya sampai akhir waktu dan baru melaksanakannya setelah mendarat, maka itu pun boleh. Berdasarkan keumuman dalil-dalil yang ada. Demikian juga hukumnya di mobil, kereta dan kapal laut. Wallahu waliyut taufiq.
Rujukan:
Fatawa Muhimmah Tata’allaqu Bish Shalah, hal. 40-41, Syaikh Ibnu Baz.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit Darul Haq.
Pertanyaan dan Jawaban di alam kubur.
Bagi orang yang beriman tentu kita percaya bahwa kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban atas segala hal yang telah kita kerjakan selama di dunia, tak terkecuali disaat kita di alam kuburpun kita akan ditanya oleh malaikat, dan berikut beberapa pertanyaan yang maktsur dari hadits Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tanya : Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku.
Tanya : Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Jawab : Muhammadun Nabiyyi. Muhammad Nabiku
Tanya : Ma Dinuka? Apa agamamu?
Jawab: Al-Islamu dini. Islam agamaku
Tanya : Man Imamuka? Siapa imammu?
Jawab : Al-Qur'an Imami. Al-Qur'an Imamku
Tanya : Aina Qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Jawab : Al-Ka'batu Qiblati. Ka'bah Qiblatku
Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani. Muslimin dan Muslimah saudaraku.
“Kenapa orang Islam menyembah bangunan kain hitam itu?"
"Oh .... itu Ka’bah atau nama lainnya Baitullah "
"Baitullah itu apa?" ...
"Secara terjemahan mudah, maknanya Rumah Allah"
"Apakah Allah ada didalamnya?"
"Tidak ....."
"Jadi, kenapa menyembah bangunan itu kalau Allah tak ada dalamnya?"
"Yang saya sembah bukan bangunan itu .."
"Kamu menyembah apa?
"Saya menyembah Allah swt"
"Jadi, kenapa sembah bangunan itu?"
"Saya Menghadap saja ke arah Ka'bah tetapi saya tidak menyembah Ka'bah .."
"Bukankah kamu sujud ke arah Ka'bah, artinya kamu sembah Ka'bah lah .."
"Kamu pernah lihat pertandingan bola di TV?"
"Pernah ...... selalu .."
"Kamu lihat tv atau lihat pertandingan bola?"
"lihat pertandingan bola lah .."
"Di mana?"
"Dalam tv lah .."
"Coba buka tv itu, lihat di dalamnya ada stadion dan pertandingan bola atau tidak .."
"Memang tidak ada .. tapi itu kan gambarnya ada .. "
"Bukalah tv itu, lihat ada nggak gambar pertandingan bola di dalamnya .."
"jadi. ..?"
"Artinya kamu lihat tv, bukan pertandingan bola .. betul nggak? "
"Tidak .. aku lihat pertandingan bola lah melaui tv itu .. "
"Aneh. .."
"Kenapa aneh?"
"Ya iyalah, kamu bilang lihat pertandingan bola, sedangkan aku lihat dalam tv itu tak ada apa-apa .. yg ada hanya kabel berseliweran .. "
"Memang dalam tv itu ada banyak kabel, tapi tv itu menayangkan gambar-gambar pertandingan bola di dalamnya .."
"Hemmm .. jadi nggak aneh kah ini ..? "
"Ya .. tak aneh .. "
"Jadi nggak aneh jugalah aku sujud ke arah Ka'bah untuk menyembah Allah swt. walau pun dalam Ka’bah tak ada Allah .. "
Ka'bah merupakan kiblat bagi manusia di bumi ini. Ia juga melambangkan kesatuan manusia dan kesatuan ummah. Fakta sebenarnya, orang Islam tidak menyembah Ka'bah, sedangkan Ka'bah sendiri adalah makhluk Allah SWT. Orang Islam adalah menyembah Allah SWT yang Maha Esa. orang Islam diperintahkan untuk menghadapkan dirinya ke Ka'bah untuk menunjukkan kesatuan dan kekuatan.
Mari kita bayangkan orang yang shalat di atas pesawat, apakah dia harus membungkuk untuk menghadap Ka'bah yang berada di bawah? Tidak, bahkan dia wajib untuk berdiri tegak dan harus menghadap Ka'bah pada awal shalat saja. Jika pesawat itu berputar ke arah berlawanan Ka'bah, orang yang shalat itu tidak perlu lagi memutar ke arah Ka'bah. Shalatnya sudah sah meskipun tidak menghadap Ka'bah. Wallahu'alam.
Yang wajib bagi seorang Muslim ketika sedang berada di pesawat, jika tiba waktu shalat, hendaknya ia melaksanakannnya sesuai kemampuannya. Jika ia mampu melaksanakannya dengan berdiri, ruku’ dan sujud, maka hendaknya ia melakukan demikian. Tapi jika ia tidak mampu melakukan seperti itu, maka hendaknya ia melakukannya sambil duduk, mengisyaratkan ruku dan sujud (dengan membungkukkan badan). Jika ia menemukan tempat yang memungkinkan untuk shalat di pesawat dengan berdiri dan sujud di lantainya, maka ia wajib melakukannya dengan berdiri, berdasarkan firman Allah سبحانه و تعالى, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesang-gupanmu.” (At-Taghabun: 16).
Dan sabda Nabi صلی الله عليه وسلم pada Imran bin Al-Hushain di kala ia sedang sakit
صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَّمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَّمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
“Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup maka dengan duduk, jika kamu tidak sanggup, maka dengan berbaring sambil miring.” (HR. al-Bukhari dalam kitab Shahihnya, kitab Taqshirus Shalah (1117)).
Dan diriwayatkan pula oleh an-Nasa’i dengan sanad yang sha-hih, dengan tambahan:
فَإِنْ لَّمْ تَسْتَطِعْ فَمُسْتَلْقِيًا
“Jika kamu tidak sanggup, maka dengan berbaring terlentang.”
Yang lebih utama baginya adalah shalat di awal waktu, tapi jika ia menundanya sampai akhir waktu dan baru melaksanakannya setelah mendarat, maka itu pun boleh. Berdasarkan keumuman dalil-dalil yang ada. Demikian juga hukumnya di mobil, kereta dan kapal laut. Wallahu waliyut taufiq.
Rujukan:
Fatawa Muhimmah Tata’allaqu Bish Shalah, hal. 40-41, Syaikh Ibnu Baz.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit Darul Haq.
Pertanyaan dan Jawaban di alam kubur.
Bagi orang yang beriman tentu kita percaya bahwa kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban atas segala hal yang telah kita kerjakan selama di dunia, tak terkecuali disaat kita di alam kuburpun kita akan ditanya oleh malaikat, dan berikut beberapa pertanyaan yang maktsur dari hadits Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam tentang pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tanya : Man Rabbuka? Siapa Tuhanmu?
Jawab : Allahu Rabbi. Allah Tuhanku.
Tanya : Man Nabiyyuka? Siapa Nabimu?
Jawab : Muhammadun Nabiyyi. Muhammad Nabiku
Tanya : Ma Dinuka? Apa agamamu?
Jawab: Al-Islamu dini. Islam agamaku
Tanya : Man Imamuka? Siapa imammu?
Jawab : Al-Qur'an Imami. Al-Qur'an Imamku
Tanya : Aina Qiblatuka? Di mana kiblatmu?
Jawab : Al-Ka'batu Qiblati. Ka'bah Qiblatku
Tanya : Man Ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Jawab : Al-Muslimun Wal-Muslimat Ikhwani. Muslimin dan Muslimah saudaraku.
//
Label:
Artikel Islami
//
0
komentar
//
0 komentar to "Kenapa Orang Islam Menyembah Ka’bah ?"
testing