Mal itu ditemukan pada Juni 2013 lalu, berusia 2.700 tahun, dan berada
di wilayah kota tua Argilos. Mal yang dalam budaya Yunani masa lalu
disebut "portico" atau "stoa" itu memiliki struktur terbuka, panjang
sekitar 40 meter, dan terdiri dari beberapa toko yang menjual kebutuhan
sehari-hari warga Yunani kuno.
Area terbuka dari mal kuno itu terdiri dari tujuh ruangan. Lima di antaranya berhasil diekskavasi oleh arkeolog. Tiap ruangan yang berhasil diekskavasi berukuran lebar 5 meter pada kedalaman 7,5 meter serta memiliki tinggi 2,5 meter.
"Tiap-tiap ruangan adalah sebuah toko dan semuanya berjejer satu sama lain, seperti toko-toko berjejer di pusat perbelanjaan modern," kata Jacques Perreault, guru besar di Universitas Montreal yang memimpin riset, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (10/9/2013).
"Kami mengonfirmasi bahwa salah satu toko adalah toko roti. Kami menemukan batu penumbuk tepung dengan tempat pembakaran di dalamnya untuk memanggang. Toko lain adalah toko minyak zaitun karena kami menemukan olive press yang dipakai untuk menghasilkannya," jelasnya.
Sementara, di toko lain, Perreault dan timnya menemukan alu dan lesung. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa tempat penemuan alat tersebut adalah sebuah toko kimia, obat, kosmetik, danmake-up.
Argilos, kota di mana mal itu terdapat, terletak di pinggir Laut Aegen serta merupakan koloni Yunani pertama. Pada masa kejayaannya sekitar abad ke-5 Sebelum Masehi, Argilos merupakan salah satu kota terkaya di Yunani.
Argilos terletak di lembah Sungai Strymon. Muara sungai tersebut terletak tiga kilometer dari Argilos dan kaya akan emas. Dengan lokasi dan kekayaan itu, Argilos merupakan tempat strategis untuk pertukaran logam mulia.
Kejayaan Argilos meredup ketika pada pertengahan abad ke-5 SM Athena membangun kota Amphipolis. Pada 357 SM, Phillip II menaklukkan semua wilayah dan memindahkan penduduk dari Argilos ke Amphipolis.
Portico sendiri dahulu umum dijumpai di Yunani Kuno pada abad-3 SM hingga 1 SM. Namun, portico di Argillos yang baru saja ditemukan ini merupakan yang tertua serta memiliki keunikan tersendiri.
Ilmuwan telah lama meyakini bahwa portico di Argilos merupakan bangunan yang dibuat oleh pemerintah dan memiliki arsitektur yang khas atau seragam. Namun, penemuan kali ini menunjukkan fakta berbeda.
Arsitektur portico yang ditemukan tidak punya keseragaman. Teknik konstruksi dan batu dari toko satu ke yang lain menunjukkan bahwa tiap toko dibangun oleh tukang yang berbeda. Dengan fakta itu, toko mungkin dibangun oleh swasta atau oleh pemiliknya sendiri.
Perreault mengungkapkan, portico yang diuraikan pada penelitian ini baru yang berada di sebelah barat. Ia mengatakan, tahun depan, ekskavasi akan dilakukan di bagian timur. Ada banyak penemuan menunggu
Area terbuka dari mal kuno itu terdiri dari tujuh ruangan. Lima di antaranya berhasil diekskavasi oleh arkeolog. Tiap ruangan yang berhasil diekskavasi berukuran lebar 5 meter pada kedalaman 7,5 meter serta memiliki tinggi 2,5 meter.
"Tiap-tiap ruangan adalah sebuah toko dan semuanya berjejer satu sama lain, seperti toko-toko berjejer di pusat perbelanjaan modern," kata Jacques Perreault, guru besar di Universitas Montreal yang memimpin riset, seperti dikutip Daily Mail, Kamis (10/9/2013).
"Kami mengonfirmasi bahwa salah satu toko adalah toko roti. Kami menemukan batu penumbuk tepung dengan tempat pembakaran di dalamnya untuk memanggang. Toko lain adalah toko minyak zaitun karena kami menemukan olive press yang dipakai untuk menghasilkannya," jelasnya.
Sementara, di toko lain, Perreault dan timnya menemukan alu dan lesung. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa tempat penemuan alat tersebut adalah sebuah toko kimia, obat, kosmetik, danmake-up.
Argilos, kota di mana mal itu terdapat, terletak di pinggir Laut Aegen serta merupakan koloni Yunani pertama. Pada masa kejayaannya sekitar abad ke-5 Sebelum Masehi, Argilos merupakan salah satu kota terkaya di Yunani.
Argilos terletak di lembah Sungai Strymon. Muara sungai tersebut terletak tiga kilometer dari Argilos dan kaya akan emas. Dengan lokasi dan kekayaan itu, Argilos merupakan tempat strategis untuk pertukaran logam mulia.
Kejayaan Argilos meredup ketika pada pertengahan abad ke-5 SM Athena membangun kota Amphipolis. Pada 357 SM, Phillip II menaklukkan semua wilayah dan memindahkan penduduk dari Argilos ke Amphipolis.
Portico sendiri dahulu umum dijumpai di Yunani Kuno pada abad-3 SM hingga 1 SM. Namun, portico di Argillos yang baru saja ditemukan ini merupakan yang tertua serta memiliki keunikan tersendiri.
Ilmuwan telah lama meyakini bahwa portico di Argilos merupakan bangunan yang dibuat oleh pemerintah dan memiliki arsitektur yang khas atau seragam. Namun, penemuan kali ini menunjukkan fakta berbeda.
Arsitektur portico yang ditemukan tidak punya keseragaman. Teknik konstruksi dan batu dari toko satu ke yang lain menunjukkan bahwa tiap toko dibangun oleh tukang yang berbeda. Dengan fakta itu, toko mungkin dibangun oleh swasta atau oleh pemiliknya sendiri.
Perreault mengungkapkan, portico yang diuraikan pada penelitian ini baru yang berada di sebelah barat. Ia mengatakan, tahun depan, ekskavasi akan dilakukan di bagian timur. Ada banyak penemuan menunggu
Sumber: Kompas
//
Label:
Sejarah-Mitos
//
0
komentar
//
0 komentar to "Mal pertama di Dunia"
testing