10 Sejarah Indonesia Yang Luput Dari Sejarah

10.Letusan Gunung Rinjani (Gunung Samalas), Ternyata Lebih Besar Dari Krakatau Bahkan Tambora!
Selama ini letusan dan erupsi gunung Krakatau dan gunung Tambora dianggap paling dahsyat di Indonesia, ternyata ada satu gunung lagi yang mengalahkan keduanya.

Peneliti telah mengamati jejak abu dan beberapa serpihan kimia dari sebuah gunung api yang pernah meletus dengan dahsyat dari jejaknya pada lapisan es, baik yang berada di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan.

Para ilmuwan, temuan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, mengatakan bahwa letusan gunung berapi tersebut adalah yang terbesar dalam 7.000 tahun terakhir, namun asal-usulnya telah membingungkan glaciologists, vulkanologi, dan ahli iklim selama beberapa dekade.

Karena letusan gunung Samalas tersebut, selain membuat banyak orang yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan banyak petani dari seluruh dunia yang mengalami gagal panen.

Sebuah ledakan misterius terjadi pada 1257, di abad ke-13. Saking dahsyatnya, jejak kimiawinya terekam dalam es di Arktik dan Antartika.

Teks dari Abad Pertengahan menceritakan tentang iklim yang secara mendadak mendingin dan panen yang gagal. Membuat warga susah, bahkan diduga banyak yang tewas.

Dalam jurnal sains, PNAS, tim internasional menunjuk pada Gunung Samalas di Pulau Lombok, Indonesia yang ini dikenal sebagai Gunung Rinjani. Hanya sedikit struktur gunung api yang tersisa dan kini tampilannya hanya berupa danau kawah Segara Anak.

Tim ilmuwan mengaitkan jejak sulfur dan debu di es di kutub dengan data yang ditemukan di wilayah Lombok, termasuk unsur radiokarbon, tipe dan penyebaran batu dan abu, cincin pepohonan, dan bahkan sejarah lokal yang menyebut tentang runtuhnya Kerajaan Lombok di suatu masa Abad ke-13.

“Buktinya sangat kuat dan menarik,” kata Profesor Clive Oppenheimer dari Cambridge University, Inggris, seperti dimuat BBC, 30 September 2013. 

9.Sebelum Rupiah.Indonesia memiliki 10 Mata Uang Perekonomian
Nusantara pada masa lalunya dapat dikatakan sebagai zambrud khatulistiwa, adalah salah satu kawasan yang sudah mempunyai peradaban yang cukup tinggi dan maju pada zamannya.

Pasar-pasar yang pada masa kini mungkin sekelas “free trade area” di Nusantara tersebut, selalu ramai disinggahi oleh kerajaan-kerajaan lainnya nan jauh berada disebrang samudera selama berabad-abad lamanya.

tidak pernah Tercatat pada sejarah, bahwa negeri ini baru mempunyai uang resmi pada sekitar abad ke 8, itupun karena adanya pengaruh dari mitra negara-negara tetangga, yang juga berdagang disaat itu namun sudah mempunyai mata uangnya sendiri (seperti Arab, China dan India).

Sejarah uang Indonesia dimulai sejak masa jaya Kerajaan Mataram Kuno, yakni sekitar tahun 850 M. Kerajaan ini menggunakan koin-koin emas dan perak berbentuk kotak sebagai alat tukarnya. Berikut ini adalah 10 daftar mata uang tertua di Nusantara yang telah diketahui atau telah ditemukan sampai saat ini:

1. Uang era Dinasti Syailendra (850 M)
Terbuat dari emas atau disebut pula sebagai keping tahil Jawa, sekitar abad ke-9. Koin-koin tersebut dicetak dalam dua jenis bahan emas dan perak, mempunyai berat yang sama dan mempunyai beberapa nominal satuan:
  • Masa (Ma), berat 2.40 gram – sama dengan 2 Atak atau 4 Kupang
  • Atak, berat 1.20 gram – sama dengan ½ Masa, atau 2 Kupang
  • Kupang (Ku), berat 0.60 gram – sama dengan ¼ Masa atau ½ Atak
2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)
Kerajaan Janggala, adalah salah satu dari dua pecahan kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga dari Wangsa Isyana. Kerajaan ini berdiri tahun 1042, dan berakhir sekitar tahun 1130-an. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

3. Uang “Ma” Kerajaan Majapahit (Abad ke-12)
4. Uang Gobog Wayang, Kerajaan Majapahit (Abad k-13)
5. Uang Dirham, Kerajaan Samudera Pasai (1297 M)
6. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14)
7. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)
8. Uang Jinggara, Kesultanan Gowa (Abad ke-16)
9. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)
10. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)

8.Misteri Kapal “SS Ourang Medan” : Semua Kru Tewas Kaku, Mata Melotot, Dengan Muka Ketakutan!
S.S. Ourang Medan, adalah kapal kargo Belanda yang menurut beberapa penulis pada masa lalu telah karam di perairan Selat Malaka setelah seluruh krunya tewas tanpa diketahui akibatnya.

Referensi pertama mengenai insiden di kapal ini adalah pada Proceedings of the Merchant Marine Council pada Mei 1952. Catatan ini juga dipublikasi oleh United States Coast Guard, suatu lembaga resmi dengan kredibilitas tinggi.

Catatan mengenai insiden kapal ini telah muncul juga di berbagai buku dan majalah, terutama Forteana, sebuah majalah yang awalnya didirikan dan diterbitkan oleh Charles Hoy Fort (August 6, 1874 – May 3, 1932). dua kapal Amerika yang sedang berada di Selat Malaka, yaitu kapal City of Baltimore dan kapal Silver Star.

Tiba-tiba mereka mendapat suatu pesan radio tentang keadaan darurat atau SOS yang mengaku sebagai sebuah kapal kargo Belanda, yang bernama SS. Ourang Medan

Kebetulan, morse darurat itu juga ditangkap oleh kru kapal Silver Star yang berada paling dekat dengan kordinatnya, dan akhir dari pesan morse operator SS. Ourang Medan itu juga mengatakan “Aku hampir mati…”.

“All officers including captain are dead lying in chart-room and bridge. Possibly whole crew dead………………………….. I die….”

Akhirnya, kapal Silver Star yang merasa berada paling dekat dengan lokasi langsung beralih halauan dan berusaha untuk menemukan kordinat agar dapat memberikan bantuan.

Setelah kapal Silver Star berhasil paling awal menemukan kordinat kapal SS Ourang Medan, kemudian mereka berusaha untuk lebih mendekati kapal itu, dan para krew Silver Star mulai meneropong dari kejauhan.
Setelah mereka berhasil naik ke geladak kapal, ternyata kapal itu sudah penuh dengan mayat-mayat krew kapal yang semuanya mati kaku, mirip seperti kedinginan dengan mata terbuka seperti mati ketakutan, sungguh menyeramkan!

ourang medan dead body 2Bahkan termasuk mayat seekor anjing juga terlihat tewas dengan keadaan yang sama, seperti kedinginan dan juga kaku dengan mata yang melotot!  

7.Pertempuran desa Kedongdong Cirebon selama 20 tahun (1753-1773)
Peperangan tersebut terjadi selama 20 tahun (1753-1773), atau tujuh belas tahun sebelum pecahnya perang Diponegoro atau yang lebih dikenal dengan Perang Jawa.

Diawali dengan kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menetapkan pajak dengan nilai tinggi kepada rakyat, dinilai sebagai kebijakan yang sangat mencekik, karena saat itu rakyat berada pada kondisi yang miskin dan serba kesulitan.

Kebijakan ini mendapatkan tentangan yang sangat kuat dari rakyat, khususnya kaum santri. Saat itu mulailah terjadi perlawanan-perlawanan rakyat terhadap Belanda.

Pertempuran besar-besaran terjadi di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan. Dalam pertempuran tersebut ribuan nyawa melayang, baik di pihak rakyat maupun Belanda.

Setelah menjalani pertempuran selama dua puluh tahun (1753-1773), akhirnya Belanda sadar bahwa mereka tidak bisa menghadapi perlawanan rakyat secara frontal.   

6.Peradaban Dunia Berawal dari Indonesia!
 
Teori ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, Stephen Oppenheimer, seperti memutarbalikkan sejarah yang sudah ada.

Lewat bukunya yang merupakan catatan perjalanan penelitian genetis populasi di dunia, ia mengungkapkan bahwa peradaban yang ada sesungguhnya berasal dari Timur, khususnya Asia Tenggara!

Hal itu disampaikan Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya berjudul ‘Eden in The East’ di gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis 28 Oktober 2010.

Sejarah selama ini mencatat bahwa induk peradaban manusia modern itu berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia.

Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan Sundaland atau Indonesia.

Apa buktinya? “Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia,” kata Oppenheimer dalam diskusi yang juga dihadiri Jimly Asshiddiqie.

Oppenheimer meyakini temuan-temuannya itu, dan menyimpulkan bahwa benih dari budaya maju, ada di Indonesia. Buku ini mengubah secara radikal pandangan tentang prasejarah.

5. Tulang Rangka Misterius Di Pulau Bangka
Masyarakat Pulau Bangka dihebohkan dengan penemuan tulang rangka yang diisukan sebagai seekor “Naga berkaki enam” dan konon katanya panjangnya mencapai belasan meter.

Temuan tulang Naga berkaki enam di Bangka Selatan yang menghebohkan masyarakat Bangka dan sekitarnya ini menarik perhatian Edi Nur Cahyono, dosen FPPB UBB (Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung).

Sedangkan Yulistyo selaku kepala Dinas DKP mengatakan akan meneliti tulang-tulang hasil temuan masyarakat Bangka Selatan (Basel) beberapa waktu yang lalu, disinyalir sebagai tulang yang mirip naga.

”Kalau memang tulang-tulang itu langka, maka akan dikirim ke museum, akan tetapi jika itu merupakan tulang biasa, maka kita akan kembalikan ke dalam laut lagi, biar jadi rumah ikan yang lain.” ungkapnya

4.Pulau Madagaskar, Ditemukan Oleh Perempuan Indonesia
Madagascar, tanah yang dihuni binatang-binatang unik dan memiliki kekayaan hayati luar biasa adalah salah satu tempat yang paling akhir dihuni manusia. Penelitian menguak, pulau terbesar keempat di dunia itu mulai dihuni sejak 1.200 tahun lalu.

Kolonialisasi Madagaskar mungkin terjadi tanpa disengaja. Peneliti menyebut, sekelompok perempuan dari Indonesia adalah penghuni pertama Madagaskar. Ada kemungkinan mereka terpaksa naik ke daratan karena kapal dagang yang membawa mereka terbalik.

Seperti dimuat situs sains, Physorg.com, sejak lama Madagaskar menjadi daya tarik bagi para antropolog.

Salah satu alasannya, mengapa manusia tak menjamahnya selama ribuan tahun. Pulau keempat terbesar dunia itu sebelumnya hanya dihuni para lemur.

“Hal yang tak biasa tentang pulau ini adalah, Madagaskar terletak sangat jauh dari Indonesia. Ia juga dihuni belakangan, ketika sebagian besar dunia telah berpenghuni,” kata peneliti dari Massey University Selandia Baru, Murray Cox, kepada situs sains LiveScience.

Penelitian genetika sebelumnya secara mengejutkan menunjukkan, alih-alih datang dari Afrika, nenek moyang penduduk yang tinggal di lepas pesisir timur Afrika itu justru berasal dari Indonesia, negara yang berjarak seperempat dunia, atau sekitar 5.600 kilometer.

Genetik DNA dari Indonesia

Untuk menemukan jawaban itu, Cox dan para koleganya menganalisa gen dari mitokondria, dari 300 penduduk asli Madagaskar dan 3.000 Indonesia. Mitokondria adalah baterai sel, pabrik energi sel. Namun, mereka istimewa karena gennya diwariskan dari ibu.

Penelitian menyimpulkan, dari gen-gen tersebut, menunjukkan ada kesamaan antara genom orang Indonesia dan orang Madagaskar.

Tim ilmuwan biologi molekular yang dipimpin Murray Cox dari Massey University Selandia Baru menggunakan uji DNA dari 266 orang dari tiga etnik Malagasy atau orang asli Madagaskar, untuk menguak teka-teki migrasi itu.

3.Tak Semua Orang Tahu: Ada Sesuatu di Uang 50.000 WR Supratman
Ternyata di uang kertas lima puluh ribu Rupiah edisi WR Supratman, sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia, telah lama ada ‘sesuatu’ yang banyak orang tidak mengetahuinya. Apakah ‘sesuatu’ itu?

Perhatikan tanda panah pada gambar uang tersebut yang mengarah ke lingkaran merah. Ternyata pada uang kertas Rp 50.000 edisi WR Supratman, ada micro word di dalamnya.

Tulisan apakah itu? Silahkan di klik pada gambar untuk memperbesar dan mengetahui tulisan apakah itu?

Wow! Ternyata dilembar uang kertas 50 ribu Rupiah edisi W.R. Supratman sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia – yaitu Indonesia Raya, juga terdapat micro word teks lagu kebangsaan Indonesia Raya hasi ciptaanya

2.Manusia Jawa Purba Pernah Mendiami Eropa 700.000 Tahun Lalu
Hanover, Jerman – Pecahan tulang tengkorak yang ditemukan di sebuah tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa, manusia purba yang sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia, sehingga memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjajah Eropa.

Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen, mengumumkan pada tahun 2008 bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada 2002, “usianya paling tidak 700.000 tahun” dan begitu mirip Manusia Jawa “sehingga boleh jadi merupakan kembarannya”.
Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, di mana manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah berbudaya.

Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang ditemukan pada 1891 di Trinil, tepian sungai Bengawan Solo. Fosil ini merupakan salah satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan tegak yang paling pertama dikenal.

Czarnetzki mengakui kesulitan mengukur usia fosil secara tepat, namun dirinya merasa yakin dengan kesamaan pada penemuan fosil manusia purba di Jawa pada 1891.

“Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia purba Asia pernah menyebar ke Eropa,” katanya, seraya menambahkan artikelnya mengenai penemuan tersebut telah diakui Journal of Human Evolution.

Ia mengemukakan tak ditemukan DNA dalam pecahan tulang itu, namun ada jejak protein.

1.Misteri dan Kronologi Meletusnya Tambora, Tiga Kerajaan Lenyap Seketika!
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia.

Gunung ini terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sejarah Letusan
Dengan menggunakan teknik penanggalan radiokarbon, dinyatakan bahwa gunung Tambora telah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815, tetapi besarnya letusan tidak diketahui.

Perkiraan ketiga letusannya pada tahun:

- Letusan pertama: 39910 sebelum masehi ± 200 tahun
- Letusan kedua: 3050 sebelum masehi
- Letusan ketiga: 740 ± 150 tahun.

Pada saat gunung Tambora meletus, daerah radius kurang lebih 600 km dari gunung Tambora gelap gulita sepanjang hari hampir seminggu lamanya.

Letusan yang terdengar, melebihi jarak 2000 km dan suhu Bumi menurun hingga beberapa derajat yg mengakibatkan bumi menjadi dingin akibat sinar matahari terhalang debu vulkanis selama beberapa bulan.

Letusan Tambora (ilustrasi lukisan kuno)

Sehingga berdampak juga ke daerah Eropa & Amerika Utara mengalami musim dingin yg panjang.

Total volume yang dikeluarkan Gunung Tambora saat meletus hebat hampir 200 tahun silam mencapai 150 kilometer kubik atau 150 miliar meter kubik. Deposit jatuhan abu yang terekam hingga sejauh 1.300 kilometer dari sumbernya.

Peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Igan Supriatman Sutawidjaja, dalam tulisannya, ”Characterization of Volcanic Deposits and Geoarchaeological Studies from the 1815 Eruption of Tambora Volcano”, menyebutkan, distribusi awan panas diperkirakan mencapai area 820 kilometer persegi.

Kerajaan yang lenyap akibat letusan: Kerajaan Tambora, Kerajaan Pekat dan Kerajaan Sanggar.
 
sumber: kaskus


0 komentar to "10 Sejarah Indonesia Yang Luput Dari Sejarah"

testing

Followers

Other WidGet